"Dreaming is the very first step which you have to take. whereas, the act is consecutive step which you have to carry out."
e-Class
E-Learning
If your connection is felt heavily,
please try the mobile version.
Try!
Berkas
Berkas

CSS

Posted by provixsem Selasa, 06 Januari 2015 0 comments
Cascading Style Sheet (CSS) merupakan aturan untuk mengendalikan beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur dan seragam. CSS bukan merupakan bahasa pemograman. Sama halnya styles dalam aplikasi pengolahan kata seperti Microsoft Word yang dapat mengatur beberapa style, misalnya heading, subbab, bodytext, footer, images, dan style lainnya untuk dapat digunakan bersama-sama dalam beberapa berkas (file). Pada umumnya CSS dipakai untuk memformat tampilan halaman web yang dibuat dengan bahasa HTML dan XHTML.
CSS dapat mengendalikan ukuran gambar, warna bagian tubuh pada teks, warna tabel, ukuran border, warna border, warna hyperlink, warna mouse over, spasi antar paragraf, spasi antar teks, margin kiri, kanan, atas, bawah, dan parameter lainnya. CSS adalah bahasa style sheet yang digunakan untuk mengatur tampilan dokumen. Dengan adanya CSS memungkinkan kita untuk menampilkan halaman yang sama dengan format yang berbeda.

Nama CSS didapat dari fakta bahwa setiap deklarasi style yang berbeda dapat diletakkan secara berurutan, yang kemudian membentuk hubungan ayah-anak (parent-child) pada setiap style. CSS sendiri merupakan sebuah teknologi internet yang direkomendasikan oleh World Wide Web Consortium atau W3C pada tahun 1996. Setelah CSS distandarisasikan, Internet Explorer dan Netscape melepas browser terbaru mereka yang telah sesuai atau paling tidak hampir mendekati dengan standar CSS.

Saat ini terdapat tiga versi CSS, yaitu CSS1, CSS2, dan CSS3. CSS1 dikembangkan berpusat pada pemformatan dokumen HTML, CSS2 dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan terhadap format dokumen agar bisa ditampilkan di printer, sedangkan CSS3 adalah versi terbaru dari CSS yang mampu melakukan banyak hal dalam desain website. CSS2 mendukung penentuan posisi konten, downloadable, huruf font, tampilan pada tabel/table layout dan media tipe untuk printer. Kehadiran versi CSS yang ketiga diharapkan lebih baik dari versi pertama dan kedua.
CSS3 juga dapat melakukan animasi pada halaman website, diantaranya animasi warna hingga animasi 3D. Dengan CSS3 desainer lebih dimudahkan dalam hal kompatibilitas websitenya pada smartphone dengan dukungan fitur baru yakni media query. Selain itu, banyak fitur baru pada CSS3 seperti: multiple background, border-radius, drop-shadow, border-image, CSS Math, dan CSS Object Model.

Penulisan dokumen CSS baik versi 1, 2, maupun 3 secara umum sama. Seperti yang terlihat dibawah ini :

h1 {
    color: #0789de;
   }

Bagian pertama sebelum tanda '{}' dinamakan selector, sedangkan yang diapit oleh '{}' disebut declaration yang terdiri dari dua unsur, yaitu property dan value. Selector dalam pernyataan di atas adalah h1, sedangkan color adalah property, dan #0789de adalah value.

Dalam penulisan CSS dikenal 2 metode penulisan dari CSS yaitu : Inline Style Sheet dan Embedded Style Sheet.

Pada penulisan Inline Style Sheet, CSS didefinisikan langsung pada tag HTML yang bersangkutan. Cara penulisannya cukup dengan menambahkan atribut style="..." dalam tag HTML tersebut. Style hanya akan berlaku pada tag yang bersangkutan, dan tidak akan memengaruhi tag HTML yang lain.
Contoh penulisan CSS dengan metode Inline Style Sheet :

<html>
<head>
<title>Contoh Bentuk Inline </title>
</head>
<body bgcolor="#FFFFFF">
<p id="cth1">
Ini adalah contoh tag P tanpa diformat menggunakan CSS </p>
<p id="cth2" style="font-size:20pt">
Tag P ini diformat dengan besar font 20 point </p>
<p id="cth3" style="font-size:14pt; color:red">
Tag P ini diformat dengan besar font 14 point, dan menggunakan warna merah </p>
</body>
</html>

Berikutnya pada penulisan Embedded Style Sheet, CSS didefinisikan terlebih dahulu dalam tag <style> ... </style> di atas tag <body>. Pada pendefinisian ini disebutkan atribut-atribut CSS yang akan digunakan untuk tag-tag HTML, yang selanjutnya dapat digunakan oleh tag HTML yang bersangkutan. Contoh penggunaan CSS dengan metode Embedded Style Sheet seperti berikut ini:

<html>
<head>
<title>Contoh Bentuk Embedded</title>
</head>
<style>
body {background:#0000FF; color:#FFFF00; margin-left:0.5in}
h1 {font-size:18pt; color:#FF0000}
p {font-size:12pt; font-family:arial; text-indent:0.5in}
</style>
<body>
<h1 id="cth1">Judul ini berukuran 18 dengan warna merah!</h1>
<p id="cth2">Tag p ini di format dengan besar font 12 point dengan tipe font Arial dan mempunyai identasi 0.5 inch </p>
<p id="cth3">Yang perlu diperhatikan juga bahwa body disini telah diformat dengan margin kiri 0.5 inch dan warna background biru</p>
</body>
</html>

Selain metode penulisan, dalam penulisan CSS dikenal CSS berdasarkan sifat dokumennya yaitu Internal dan Eksternal.
Jika Internal yang dipilih, maka skrip itu dimasukkan secara langsung ke halaman website yang akan didesain. Seperti Inline Style Sheet ataupun Embedded Style Sheet. Kalau halaman web yang lain akan didesain dengan model yang sama, maka skrip CSS itu harus dimasukkan lagi ke dalam halaman web yang lain itu.
Sedangkan sifat yang kedua adalah Eksternal di mana skrip CSS dipisahkan dan diletakkan dalam berkas khusus. Nanti, cukup gunakan semacam tautan menuju berkas CSS tersebut jika halaman web yang didesain akan dibuat seperti model yang ada di skrip tersebut. Sehingga pada tag <head> harus ditambah tautan yang mengarahkan ke file CSS seperti dibawah ini, yang menujukkan kalau file CSS yang digunakan adalah “bootstrap-responsive.min.css” letaknya di folder “css” di folder htdoc server. serta ditambahkan rel="stylesheet" seperti berikut ini lebih jelasnya :

<head>
<link href="css/bootstrap-responsive.min.css" rel="stylesheet">
<title>My Testing 1</title>
</head>

Dengan menggunakan CSS ada beberapa manfaat yang bisa didapat. Diantaranya:
Telah didukung oleh kebanyakan browser versi terbaru, tetapi tidak didukung oleh browser-browser lama.
Lebih fleksibel dalam penempatan posisi layout. Dalam layouting CSS, kita mengenal Z-Index untuk menempatkan objek dalam posisi yang sama.
Menjaga HTML dalam penggunaan tag yang minimal, hal ini berpengaruh terhadap ukuran berkas dan kecepatan pengunduhan.
Dapat menampilkan konten utama terlebih dahulu, sementara gambar dapat ditampilkan sesudahnya.
Penerjemahan CSS setiap browser berbeda, tata letak akan berubah jika dilihat di berbagai browser.
CSS adalah layouting "Masa Depan" dengan penggabungan bersama XHTML atau untuk saat ini HTML5.

CSS 3 adalah versi CSS terbaru yang masih dikembangkan oleh W3C. Namun beberapa web browser sudah mendukung CSS 3. CSS 2 didukung seutuhnya oleh CSS 3 dan tidak ada perubahan, hanya ada beberapa penambahan, sehingga ketika bermigrasi dari CSS 2 ke CSS 3, tidak perlu mengubah apapun.
CSS 3 memiliki beberapa fitur baru, seperti:

  • Animasi, sehingga pembuatan animasi tidak memerlukan program sejenis Adobe Flash, Microsoft Silverlight dll.
  • Beberapa efek teks, seperti teks berbayang, kolom koran, dan "word-wrap".
  • Jenis huruf eksternal, sehingga dapat menggunakan huruf yang tidak termasuk "web-safe fonts".
  • Beberapa efek pada kotak, seperti kotak yang ukurannya dapat diubah-ubah, transformasi 2 dimensi dan 3 dimensi, sudut-sudut yang tumpul dan bayangan.


CSS 3 dibagi menjadi "modul". Spesifikasi lama telah terpecah menjadi potongan-potongan yang lebih kecil, dan yang baru juga ditambahkan.
Beberapa modul CSS 3 yang paling penting adalah:

  • Selector
  • Model Kotak
  • Latar belakang dan Border
  • Efek teks
  • Transformasi 2D/3D
  • Animasi
  • Layout Kolom
  • User Interface
Referensi

Semoga bermanfaat.

0 comments:

Posting Komentar

Terima kasih sudah mengunjungi (^_^) !......